Monday, December 10, 2007

"Mobil - mobil kegemaran para pembantu presiden"

tau judul diatas dapet darimana??jawabannya dari kompas senin 10 desember 2007
sebelum menanggapi hal di atas, kira2 yang baca blog ini bisa kepikiran ga apa yang akan g bahas tentang artikel ini???/
mudah - mudahan pikiran kita bisa nyambung deh ye...
Baca artikel ini, bisa bikin g nyengir2, kenapa?? jawabnya bukan karena lucu tapi karena g membatangkan suatu hal menggelikan yang terjadi di Indonesia, khusunya Jakarta....
artikel itu cukup berkualitas dan memaparkan apa yang terjadi sebenarnya....

Ok mari dimulai...

tau ga mobil yang disering dipakai di jakarta, khususnya orang - orang pemerintahan....
menurut yang g baca di koran itu, mobil yang dipilih bagi para pejabat tersebut adalah Toyota Camry 3000 CC warna hitam..
ingat "3000 CC" saudara - saudara...
kenapa mobil tersebut dipilih??
"Mobil Jepang itu dipilih karena dapat menghemat anggaran pengadaan kendaraan sebesar 40% - Yusril Ihza Mahendra"
tau berapa harganya??Rp. 350.000.000

Berbeda dengan para menteri di India yang punya kebiasaan lain. Para pejabat disana tidak terlalu memperhatikan tampang luar, tetapi lebih memilih menggunakan mobil lawas layaknya taksi...

bagaimana saudara - saudara???setujukah???
tidak setuju juga gapapa toh ngak mengubah mobil camry tersebut akan diganti dengan xenia 1.000 CC

bayangkan bulan januari nanti, pada saat pertamax akan digunakan sebagai bahan bakar utama yang menggantikan premium, mobil 3000 CC tersebut akan menghabiskan lebih tentunya karena kapasitasnya besar...
adakan pemikiran pemerintah untuk mencoba menghemat bahan bakar minyak tersebut???
rasanya tidak....
seharusnya ketika kebijakan baru sudah ditetapkan tentang bahan bakar, pemerintah juga seharusnya mempunyai pemikiran untuk berusaha membantu menjalankan program tersebut...
kenapa ga pemerintah pake mobil yang lebih hemat dan memungkinkan mereke bepergian cepet seprti kia picanto ato karimun (lebih bisa nyelap nyelip daripada camry, hehehehehe)

ada pendapat???

enough said....

5 comments:

Raynata... said...

Pasti ga ada pikiran buat ganti mobil kecil kayak piccanto, atoz atau karimun...knapa? karena mereka ga butuh nyelip" di sela rimba kemacetan Jakarta karena mereka selalu dikawal oleh selusin pengawal yang akan membukakan jalan buat mereka...jadi kalau bisa besar knapa musti jadi kecil?

Mereka ga akan ganti jadi mobil yang lebih murah juga..kenapa? karena belinya ga pake duit sendiri...kalo pake duit sendiri bru mikir...klo pake duit negara mah beli aja yang semahal mungkin...semua orang juga kayaknya bakal kayak gitu kalau nda pake duit sendiri (alias dibeliin)...

kayaknya punya minat khusus sama kebijakan pemerintah di bidang otomotif yah?

Anonymous said...

bukannya punya minta khusus tapi itu masalah yang setidaknya sering g alamin yaitu tentang kenaikan hrga bahan bakar..blalalalala
lgian harga minyak perbarel kan turun jadi US 88 so kenapa kita ga turun juga...

btw mengenai mobil yang bisa besar kenapa kecil, bener juga c, g pernah ngalamin di tol kebon jeruk, di tengah jalan tol ada motor polisi yang buka jalan sehingga kita harus berhenti sekitar 15 menit, bayangkan berapa volume mobil yang akan bertambah dalam 15 menit kemudian...

Raynata... said...

Bukan masalah apa-apa yah...gw jg ga akan membela pihak manapun...mnurut gw..kalau mau dilihat dari berbagai kacamata,justifikasinya ga akan pernah ada...

klo dipikir..profesi apapun...kalau pangkatnya sudah tinggi,mulai manajer kek, arsitek, mentri,politikus, gubernur, akuntan...kalau mau ketemu klien...untuk membentuk impresi...mereka jg butuh sesuatu kan?salah satunya ya kendaraan itu...jadi kalau dilihat...ga selamanya yg rendah hati itu pas karena kadang memang dibutuhkan untuk membentuk impresi "wah" tersebut...

tapi kalau terus jadi sombong dan memanfaatkan keadaan juga tidak dapat dibenarkan...

...

Anonymous said...

tetapi sesuatu yang "wah" harus juga diliaht dengan berbagai kondisi, kita emank perlu suatu impresi, tapi membentuk suatu impresi yang akarnya sebenarnya bobrok ya seperti tampak luar aja yang bagus, seperti mobil mercy tapi dalemnya mesin bajaj(for example only)...

memang ga ada pihak yang harus disalahkan, semua mempunyai kebutuhan tertentu, but semuanya itu bisa "dibatasi" terutama pemenuhan suatu impresi.

Raynata... said...

Who cares anywyay?? siapa yang peduli isinya kayak apa...siapa yang tahu juga isinya kayak apa karena ada yang namanya impresi pertama yang bagus...

karena yang namanya impresi pertama...jelas dia gataw apa-apa tentang hal tersebut...